LUTIM. TERUSBERKARYA. COM – Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Malili bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Tarabbi melakukan sosialisasi Verifikasi, Validasi dan Penyusunan RDKK.
Kegiatan kali ini berlangsung di Desa Tarabbi, Dusun Tengkosituru dengan menghadirkan para anggota dan ketua dari dua kelompok Tani yaitu Kelompok Tani Sipakaturu dan Baru Muncul pada Rabu, 20/9/2023.
Kegiatan ini dilakukan guna mendengarkan langsung keluhan para petani sawah di Desa Tarabbi terkait bantuan pupuk bersubsidi yang sebagian besar anggota kelompok yang saat ini tidak mendapatkannya karena nama mereka tak ada dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Dihadapan para petani, Markus selaku Koordinator BPP Malili menyampaikan ada berbagai hal yang menyebabkan sehingga petani tak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut,itu dikarenakan kebanyakan ada kesalahan administrasi data kependudukan yang di miliki sebagian para petani.
Seperti beda Nik, tempat tanggal lahir, beda nama, dan sebagainya sehingga di perlukan perbaikan data sebelum dilakukan Penginputan kembali.
“Jadi kami datang karena banyak keluhan petani yang di sini terutama mengenai soal bantuan pupuk bersubsidi, untuk kelompok yang sudah ada mari kita perbaiki, “ujarnya.
Selain itu Markus juga berharap agar para petani bisa bekerjasama dengan BPP dan PPL dalam membangun sebuah mitra yang baik demi majunya pertanian seperti yang diharapkan pemerintah saat ini.
Dan berharap agar seluruh luas lahan sawah yang ada saat ini sebisa mungkin dapat di tertibkan.
“Karena kami selaku BPP bersam PPL akan pro aktif dalam menangani pertanian di sini kalau ada masalahnya jangan ragu hubungi PPL ta atau saya,”pintanya.
Di tempat yang sama PPL Desa Tarabbi, Norma juga menjelaskan terkait kesalahan data, itu sangat mempengaruhi aplikasi karena semua itu di atur dari sistem sehingga saat ini sangat di perlukan perbaikan data agar ke depan di tahun 2024 tidak ada lagi petani sawah yang mengeluh karena tak mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Ya namanya aplikasi kita di atur dari sistem, kita kasih masuk nama salah satu angka saja itu tertolak, karena kami bekerja sesuai aturan,”jelas Norma.
Norma juga mengingatkan agar setiap petani yang memberikan daftar luas lahan agar sesuai dengan fakta karena nantinya semua akan terbaca di aplikasi.
Menurut Norma penyusunan RDKK sebaiknya dilakukan sendiri oleh para petani bukan PPL agar yang terdaftar namanya betul penggarap dan mengetahui berapa kebutuhan pupuk yang sebenarnya.
Dan meminta seluruh ketua kelompok tani yang ada agar selalu proaktif mendengarkan keluhan anggotanya dan kebutuhannya.
Dalam acar Sosialisasi itu, bantuan Alsintan juga jadi bahan perbincangan hangat, mengingat di Desa Tarabbi saat ini ada beberapa alsintan yang terparkir karena rusak tanpa perawatan.
“Jadi Alsintan itu kita rawat dengan baik karena kita sendiri yang akan pergunakan,”tutup Norma. Lap Herman TB