Tingginya Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak, Kajari: Tak Ada Ampun Untuk Pelakunya

banner 120x600

Lutim,terusberkarya.com- Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Luwu Timur menggelar acara silaturrahmi dengan para Kepala Desa yang desanya masuk kampung pangan kampung pangan adhyaksa dan juga para media partner Lutim, minggu (06/07/25).

Dalam kegiatan tersebut selain membahas tentang pengembangan dan peningkatan produtifitas 14 desa yang masuk kampung pangan adhyaksa, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Luwu Timur juga membahas tentang permasalahan yang cukup memperihatinkan di Kabupaten Luwu Timur, seperti halnya narkotika dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Menurutnya, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak menjadi akan menjadi perhatian serius Kejaksaan Negeri Luwu Timur.

“Saat ini kasus paling banyak yang kami tangani adalah kasus kekerasan seksual kepada perempuan dan anak,” ungkap Kajari, Budi Nugraha.

“Jujur saya tidak ada tawar menawar untuk kasus kekerasan seksual kepada anak,” tegasnya.

Ditegaskan lagi, Kejaksaan akan memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan pelaku tanpa pandang bulu.

“Saya sudah meminta kepada kepala PN untuk memberikan hukuman maksimal,” ujarnya.

Disebutkan pula, dalam 2 bulan terkhir ini pihak kejaksaan lutim telah menangani kasus kekerasan seksual telah mencapai 10 perkara, Jumlah ini terbilang cukup tinggi.

“Ada 10 (sepiluh) perkara kasus kekerasan seksual yang kami selama dua bulan terkhir, yang memperihatinkan, pelaku ini merupakan orang terdekat dari korban, ada yang ayah tiri, ada juga pelakunya pamannya sendiri, ada juga sesama anak di bawah umur,” ungkap Budi Nugraha.

Demi meminimalisir serta menekan angka kasus pelecehan seksual, Kejari Luwu Timur terus memberikan edukasi kepada pelajar dengan program Jaksa masuk Sekolah.

Pada kesempatan tersebut juga, ia juga meminta kepada kepala desa yang tergabung dalam kampung Adhyaksa untuk terus melakukan sosialisasi terkait kasus kekerasan seksual dan narkoba.

“ Alhamdulillah, kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan kepala desa, serta lewat program Jaksa masuk sekolah untuk terus melakukan sosialisasi terkait kekerasan seksual serta bahaya narkoba bagi generasi muda,” jelasnya.(*)