Ketua IAPEB Klarifikasi Berita Dukungan: Saya Tidak Pernah Dukung JMS-TSY, Itu Manipulasi!

banner 120x600

Bulukumba,terusberkarya.com – Beberapa waktu yang lalu, salah satu media di Sulawesi Selatan merilis berita dengan judul “Ketua IAPEB Bulukumba Tegaskan Dukungan terhadap JADIMI: Anak Santri Memilih Anak Santri!” pada Rabu, (20/11/2024).

Rilisan berita tersebut menegaskan bahwa Muh Ishar, Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren Babul Khaer (IAPEB) Bulukumba, telah secara tegas memberikan dukungannya kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir dan Tomb Satria Yulianto (JMS-TSY). Dalam pernyataannya, Muh Ishar menyampaikan keyakinannya bahwa JMS-TSY adalah pilihan tepat untuk memimpin daerah ini, dengan semangat “Anak Santri Memilih Anak Santri” sebagai landasan kuat dalam mendukung calon pemimpin yang memiliki latar belakang pesantren.

Dalam rilisan berita tersebut, Ishar mengungkapkan bahwa dukungan yang diberikan merupakan bagian dari komitmen “Anak Santri Memilih Anak Santri”. Diketahui, Jamaluddin M Syamsir, calon Bupati Bulukumba, adalah alumni Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, yang turut memperkuat alasan di balik dukungan tersebut.

Namum disayangkan informasi tersebut dinilai tidak benar (manipulatif). Ishar dalam klarifikasinya mengungkapkan bahwasanya Ia tidak pernah menyatakan sikap untuk mendukung pasangan salah satu calon Bupati dan wakil Bupati tersebut.

“Saya sama sekali tidak pernah menyatakan, apalagi memantapkan dukungan kepada salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Bulukumba,” tegas Ishar dalam klarifikasinya pada Kamis, (21/11/2024).

Ishar menilai bahwa aturan dalam organisasi (lembaga) tidak membenarkan keterlibatan langsung dalam politik praktis. Organisasi, menurutnya, harus bersikap netral dan tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan politik.

“Peraturan dalam organisasi (lembaga) melarang keterlibatan langsung dalam politik praktis. Organisasi harus tetap netral dan tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk kepentingan politik,” pungkasnya.