Malili,Lutim,terusberkarya.com — “Kalau perlu bonsai Luwu Timur tampil di level nasional,” ujar Bupati Luwu Timur, H. Ir. Irwan Bachri Syam, ST saat menutup Pameran Bonsai Bersama di Lapangan Pendidikan, Minggu malam (18/5).
Ucapan itu bukan sekadar sambutan seremonial, tapi menjadi penyemangat bagi ratusan pecinta bonsai yang telah memamerkan karya terbaik mereka selama tiga hari dalam rangkaian Hari Jadi ke-22 Luwu Timur.
Pameran yang diikuti sekitar 400 bonsai dari berbagai wilayah di Luwu Timur seperti Malili, Towuti, Sorowako, Tomoni, Burau, dan Mangkutana ini menyulap area depan panggung utama menjadi galeri hidup yang memukau. Nuansa seni dan ketekunan terpancar dari setiap batang dan daun yang dirangkai penuh kesabaran.
Dalam sambutannya, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi mendalam atas peran komunitas bonsai yang telah menghadirkan keindahan dan nilai artistik dalam momentum penting daerah. Ia bahkan mengusulkan tempat berkumpulnya komunitas bonsai, seperti green house di kawasan Bundaran Batara Guru dan Taman Sayang yang akan dijadikan taman bonsai.
“Saya mulai suka bonsai, keluarga saya juga. Semoga ke depan ada tempat berkumpul yang layak bagi komunitas ini,” kata Irwan, disambut tepuk tangan para peserta dan undangan.
Ketua Malili Bonsai Club (MBC), Abdul Samad, yang juga Ketua Panitia Pameran, mengaku bangga dan berterima kasih atas dukungan pemerintah. Baginya, tampil dalam puncak peringatan hari jadi daerah merupakan pengakuan penting atas keberadaan dan nilai dari komunitas bonsai.
“Ini bukan sekadar pameran, tapi bentuk penghargaan. Terima kasih kepada Bupati dan seluruh panitia Hari Jadi yang telah memberikan ruang untuk kami,” ungkap Samad.
Pameran yang masih berlangsung hingga Senin (19/5) ini tak hanya menjadi etalase bonsai, tapi juga ruang silaturahmi antar komunitas dan wujud kolaborasi positif antara warga dan pemerintah.
Dengan dukungan nyata dari pemerintah daerah, semangat komunitas bonsai Lutim kini tumbuh lebih kuat. Seperti pohon bonsai yang dirawat telaten, harapan membawa nama Luwu Timur ke panggung nasional bukan lagi sekadar impian, tapi sebuah tujuan yang sedang dirintis bersama.(*)